Stretch Mark pada Ibu Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

Stretch mark, atau striae gravidarum, adalah garis-garis atau guratan pada kulit yang sering muncul selama kehamilan. Kondisi ini terjadi akibat peregangan kulit yang berlebihan, terutama di area perut, payudara, paha, dan pinggul. Stretch mark pada ibu hamil merupakan hal yang umum dan sering muncul pada trimester kedua hingga ketiga kehamilan, saat tubuh mengalami perubahan fisik yang signifikan.

Meskipun stretch mark tidak berbahaya bagi kesehatan, banyak ibu hamil merasa khawatir dengan perubahan penampilan kulit ini. Artikel ini akan membahas penyebab, cara mengatasi, serta bagaimana mencegah stretch mark selama dan setelah kehamilan.

Penyebab Stretch Mark pada Ibu Hamil

Stretch mark terjadi akibat peregangan kulit yang berlebihan, yang mengakibatkan robekan pada lapisan dermis (lapisan dalam kulit). Sejumlah faktor berperan dalam pembentukan stretch mark selama kehamilan, antara lain:

1. Pertumbuhan janin yang cepat: Saat kehamilan, perut ibu membesar untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Peregangan kulit yang terjadi dalam waktu cepat menyebabkan elastisitas kulit terganggu, yang akhirnya memicu munculnya stretch mark.

2. Perubahan hormonal: Selama kehamilan, hormon seperti kortisol meningkat. Kortisol melemahkan serat elastin di kulit, yang menyebabkan kulit lebih mudah mengalami peregangan dan menimbulkan stretch mark.

3. Faktor genetik: Jika ibu atau anggota keluarga lain mengalami stretch mark selama kehamilan, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya. Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan seberapa elastis kulit seseorang.

4. Kenaikan berat badan: Kenaikan berat badan yang cepat selama kehamilan juga berkontribusi terhadap munculnya stretch mark. Semakin cepat dan banyak berat badan yang bertambah, semakin besar risiko munculnya stretch mark.

5. Tipe kulit: Jenis dan warna kulit juga dapat memengaruhi perkembangan stretch mark. Beberapa orang memiliki kulit yang lebih rentan mengalami peregangan dibandingkan yang lain.

Cara Mengatasi Stretch Mark pada Ibu Hamil

Meskipun stretch mark sulit dihilangkan sepenuhnya, ada beberapa cara untuk membantu menyamarkannya dan meningkatkan elastisitas kulit. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba:

1. Pelembap dan krim khusus: Penggunaan pelembap secara rutin dapat membantu menjaga elastisitas kulit. Produk-produk khusus yang mengandung bahan seperti vitamin E, shea butter, atau minyak almond juga bermanfaat untuk memperbaiki tampilan stretch mark.

2. Minyak alami: Minyak alami seperti minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak rosehip telah lama digunakan untuk membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi tampilan stretch mark. Oleskan minyak secara rutin pada area yang rentan mengalami stretch mark, seperti perut dan paha.

3. Perawatan laser: Setelah melahirkan, jika stretch mark masih terlihat jelas dan mengganggu, perawatan laser bisa menjadi opsi. Laser bekerja dengan menstimulasi produksi kolagen di kulit, sehingga dapat memperbaiki elastisitas dan warna kulit.

4. Microneedling: Prosedur ini melibatkan penggunaan jarum-jarum kecil untuk merangsang produksi kolagen di area stretch mark, yang dapat membantu memperbaiki tekstur dan tampilan kulit.

5. Krim retinoid: Krim ini mengandung retinol (vitamin A) yang dapat membantu memperbaiki sel-sel kulit yang rusak. Namun, krim retinoid hanya boleh digunakan setelah melahirkan dan tidak dianjurkan selama kehamilan.

6. Eksfoliasi teratur: Menggunakan scrub atau produk eksfoliasi lembut dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan mendorong regenerasi sel baru, sehingga membantu menyamarkan stretch mark.

Pencegahan Stretch Mark selama Kehamilan

Walaupun tidak ada metode yang sepenuhnya bisa mencegah stretch mark, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko atau meminimalkan penampilannya:

1. Menjaga hidrasi kulit: Pastikan kulit Anda tetap terhidrasi dengan baik dengan menggunakan pelembap setiap hari. Kulit yang lembap akan lebih elastis dan cenderung tidak mengalami keretakan saat diregangkan.

2. Mengontrol kenaikan berat badan: Usahakan untuk menjaga kenaikan berat badan yang sehat dan bertahap selama kehamilan. Kenaikan berat badan yang perlahan memberikan waktu bagi kulit untuk menyesuaikan diri tanpa peregangan berlebihan.

3. Mengonsumsi makanan bernutrisi: Pastikan Anda mendapatkan asupan yang cukup dari nutrisi penting untuk kesehatan kulit, seperti vitamin C, E, seng, dan protein. Nutrisi ini membantu meningkatkan produksi kolagen dan elastisitas kulit.

4. Meminum cukup air: Minum air putih yang cukup dapat membantu menjaga kelembapan kulit dari dalam dan membantu mempertahankan elastisitasnya. Pastikan Anda mengonsumsi setidaknya 8 gelas air per hari.

5. Gunakan pakaian yang nyaman dan mendukung: Pakaian yang ketat atau tidak mendukung perut yang membesar dapat menambah tekanan pada kulit. Gunakan pakaian yang mendukung dan nyaman untuk membantu meringankan beban pada kulit.

Kesimpulan

Stretch mark adalah bagian alami dari kehamilan yang dialami banyak ibu hamil. Meskipun mungkin tidak dapat dihindari sepenuhnya, perawatan yang tepat seperti penggunaan pelembap, minyak alami, serta menjaga kenaikan berat badan yang sehat, dapat membantu mengurangi penampilan stretch mark. Jika stretch mark tetap terlihat setelah melahirkan, perawatan seperti laser atau microneedling dapat menjadi opsi untuk memperbaiki penampilannya. Yang terpenting, ingatlah bahwa stretch mark adalah tanda perubahan luar biasa yang dialami tubuh Anda selama proses kehamilan, dan merawat tubuh Anda dengan baik adalah langkah terbaik untuk kesehatan kulit jangka panjang.

Jika anda sedang mempunyai keluhan kesehatan kunjungi platform OSHS (One Stop Healthy Solution) untuk konsultasi dan banyak pilihan obat yang bisa mengatasi keluhan kesehatan anda. Selain itu, anda juga bisa membaca tips - tips kesehatan yang lengkap serta mendapat konsultasi kesehatan secara GRATIS oleh para ahli kami, yuk kunjungi sekarang di OSHS.CO.ID