10 Mitos Tentang Stretch Mark yang Harus Kamu Ketahui
Stretch mark atau striae sering kali membuat orang kehilangan rasa percaya diri. Garis-garis berwarna merah muda, ungu, hingga putih ini muncul di kulit akibat perubahan elastisitas kulit secara tiba-tiba — misalnya karena kehamilan, pertumbuhan cepat, atau perubahan berat badan.
Sayangnya, banyak sekali mitos tentang stretch mark yang beredar dan membuat orang salah kaprah dalam menanganinya.
Berikut penjelasan 10 mitos populer tentang stretch mark dan fakta medis di baliknya.
1. Stretch Mark Hanya Dialami oleh Wanita
Mitos!
Meskipun stretch mark sering dikaitkan dengan kehamilan, pria juga bisa mengalaminya.
Fakta: Stretch mark bisa muncul pada siapa saja — baik pria maupun wanita — terutama jika mengalami pertumbuhan otot cepat, lonjakan berat badan, atau perubahan hormon.
2. Stretch Mark Hanya Muncul Saat Hamil
Mitos!
Stretch mark memang umum pada ibu hamil, tetapi bukan satu-satunya penyebab.
Fakta: Pubertas, peningkatan massa otot, penggunaan obat kortikosteroid, hingga gangguan hormon juga dapat menyebabkan kulit meregang dan memunculkan stretch mark.
3. Stretch Mark Bisa Hilang Total dengan Krim atau Minyak
Mitos!
Banyak produk mengklaim mampu “menghapus” stretch mark sepenuhnya, padahal itu tidak sepenuhnya benar.
Fakta: Krim dan minyak hanya membantu meningkatkan elastisitas kulit dan memudarkan warna stretch mark, bukan menghilangkannya sepenuhnya.
Untuk hasil lebih signifikan, dibutuhkan perawatan dermatologis seperti laser therapy, microneedling, atau retinoid.
4. Stretch Mark Menandakan Kulit yang Kotor atau Tidak Terawat
Mitos!
Stretch mark sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebersihan kulit.
Fakta: Ini murni disebabkan oleh robekan mikroskopis pada lapisan dermis, bukan karena kotoran atau bakteri.
5. Orang Kurus Tidak Akan Punya Stretch Mark
Mitos!
Stretch mark bisa muncul pada siapa saja, tidak peduli berat badan.
Fakta: Bahkan orang dengan tubuh ramping bisa memiliki stretch mark akibat perubahan hormon atau pertumbuhan otot cepat, misalnya pada atlet atau remaja yang sedang puber.
6. Stretch Mark Hanya Muncul di Perut
Mitos!
Perut memang lokasi paling umum, tetapi bukan satu-satunya.
Fakta: Stretch mark juga sering muncul di paha, payudara, lengan atas, punggung, dan bokong.
Area ini mudah mengalami peregangan kulit.
7. Stretch Mark Akan Hilang Sendiri Dalam Waktu Singkat
Mitos!
Stretch mark tidak bisa hilang begitu saja.
Fakta: Warna stretch mark memang bisa memudar seiring waktu, tetapi bekasnya sering tetap terlihat tanpa perawatan khusus.
8. Menggunakan Krim Saat Stretch Mark Sudah Muncul Tidak Ada Gunanya
Mitos!
Meskipun pencegahan lebih mudah daripada mengobati, tetap ada manfaat menggunakan krim.
Fakta: Produk yang mengandung vitamin E, retinoid, atau asam hialuronat dapat membantu memudarkan warna dan meningkatkan elastisitas kulit meskipun stretch mark sudah terbentuk.
9. Stretch Mark Hanya Masalah Kosmetik, Tidak Perlu Diperhatikan
Mitos!
Walaupun tidak berbahaya secara medis, stretch mark bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Fakta: Banyak orang mengalami stres atau minder karena bekas ini, jadi merawat kulit bukan hanya soal penampilan tapi juga kepercayaan diri.
10. Tidak Ada Cara Mencegah Stretch Mark Sama Sekali
Mitos!
Tidak sepenuhnya benar.
Fakta: Stretch mark memang tidak selalu bisa dicegah 100%, tapi kamu bisa mengurangi risikonya dengan:
-
Menjaga berat badan tetap stabil
-
Menghidrasi kulit dengan baik
-
Mengonsumsi makanan kaya kolagen dan vitamin C
-
Rutin menggunakan pelembap saat hamil atau diet
Kesimpulan
Stretch mark adalah hal alami dan umum terjadi. Mengetahui perbedaan antara mitos dan fakta bisa membantu kamu mengambil langkah perawatan yang tepat.
Ingat, tidak ada solusi instan — tapi dengan perawatan konsisten dan pemahaman yang benar, kulitmu bisa tampak lebih sehat dan percaya diri kembali.

